Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili Dirjen Bimas Budha Drs Budi Setiawan meresmikan Maha Vihara Maitreya Medan yang merupakan vihara terbesar di dunia dalam organisasi World Maitreya Great Tao, Kamis (21/8) di Komplek Perumahan Cemara Asri.
Dalam sambutannya Menag menyampaikan harapannya agar vihara itu selain dijadikan sebagai tempat untuk bersujud, beribadah, membaca sutra dan mantra suci juga sebagai tempat untuk mendidik dan membimbing umat untuk menjadi insan yang berbudi luhur dan berakhlak mulia yang dapat memberikan makna bagi umat dalam menjalankan kehidupan keagamaannya.
Sementara itu Presiden of World Maitreya Great Tao, Wang Tzu Kuang dari Taiwan menyampaikan agar dengan peresmian vihara terbesar di dunia ini umat Budha Maitreya se- Indonesia memiliki semangat untuk berbakti dan setia kepada Wadah Ketuhanan kedua Guru Suci dengan memupuk loyalitas sehingga pada saatnya akan mendapat berkah Wadah ketuhanan dan seluruh umat Budha Maitreya Indonesia memiliki masa depan yang gilang gemilang.
Pada acara itu secara berturut-turut didaulat menyampaikan kata sambutan masing-masing, Ketua Umum Panitia Peresmian Maha Pdt Citrawira, Ketua Dewan Pembinaan MAPANBUMI, Gautama Hardjono, Ketua DPP Perwakilan Umad Budha Indonesia Dra S Hartati Murdaya, Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili Dirjen Bimas Budha Drs Budi Setiawan, Presiden of World Maitreya Great Tao, Wang Tzu Kuang dan Gubernur Sumut, H Syamsul Arifin SE.
Gubsu dalam sambutannya memperkirakan biaya Vihara yang megah itu mencapai Rp 80 miliar. “Menurut perkiraan saya Maha Vihara Maitreya ini harganya kurang lebih 70 sampai 80 miliar rupiah,” ujarnya. Namun yang lebih membanggakan lagi bahwa Vihara itu dijadikan sebagai tempat ibadah, tempat belajar anak-anak agar beriman, dan tempat touris sebagai wisata keagamaan.
Acara peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti serta dimeriahkan Internasional Nature Loving Association (INLA) yang telah menggelar Festival Seni Tari Kasih Semesta.
Vihara yang didirikan sejak tahun 1999 kini sudah berdiri megah dengan 3 gedung utama masing-masing Gedung Bakti Puja untuk tempat pemujaan Budha Sakyamuni, Bohisatva Avalokitesvara dan Bdohhisatva Satyakalama. Gedung Pusat Seni dan Budaya yang dilengkapi dengan restoran, took souvenir, balai pertemuan dan resepsi. Gedung ketiga diperuntukkan untuk wisma dan perkantoran.
Secara umum Vihara Maitreya akan digunakan untuk pusat pelatihan, pendidikan pembinaan SDM, sarana beribadah, pengembangan budaya dan objek pariwisata religi dengan corak budaya bagi wisatawan mancanegara.
Hadir pada acara itu, Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Suyanto, Mayjen TNI Yahwa, Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH, Muspida Kota Medan, Muspida Kabupaten Deliserdang, Tokoh-tokoh masyarakat, organisasi, partai politik seperti, Drs Tunggul Siagian, Drs Hendri Hutabarat, dan dihadiri ribuan umat Budha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar